HARI YANG TERBAIK BAGI SESEORANG*
Al-Imam Ibnul Qoyyim* rohimahulloh pernah berkata :
"خير أيام العبد على الإطلاق ، وأفضلها ؛ يوم توبته إلى الله "
_"Hari terbaik dan yang paling utama secara mutlak bagi seorang hamba itu adalah *hari dimana dia bertobat kepada Alloh (dari dosa-dosanya)."*_
[ *Zâdul Ma'âd*, 3/512]
*Catatan :*
_1. Saudaraku kaum Muslimin rohimakumulloh..., tahukah Anda, apa sebenarnya tobat itu ?_
Ketahuilah, *hakikat Tobat* itu adalah : _"kembali kepada Alloh ta'ala, dari bermaksiat kepada-Nya menuju kepada ketaatan kepada-Nya."_
Ketahuilah pula, bahwa tobat itu bermacam-macam.
Intinya ada dua macam, yaitu : *Tobat yang Mutlak* (yang tidak terkait dengan jenis dosa tertentu), dan *Tobat yang Muqoyyad* (yang terkait dengan jenis dosa tertentu).
*Tobat yang Mutlak* itu adalah bertobat dari segala macam perbuatan dosa.
Sedangkan *Tobat yang Muqayyad* itu adalah bertobat dari salah satu jenis dosa tertentu yang pernah dilakukan.
Kemudian ketahuilah pula, bahwa Tobat itu juga mempunyai *syarat-syarat diterimanya tobat itu*.
Bila disimpulkan dari dalil-dalil yg ada, syarat-syarat tobat itu meliputi hal-hal sebagai berikut :
_"beragama Islam, berniat ikhlas karena Alloh, mengakui dosa, menyesali dosa, meninggalkan perbuatan dosa, bertekad untuk tidak mengulanginya, mengembalikan hak orang yang didzalimi, dan bertobat sebelum nyawa berada di tenggorokan atau sebelum matahari terbit dari arah barat (sebelum datangnya kiamat)."_
_2. Ketahuilah pula wahai saudaraku kaum Muslimin rohimakumulloh...._
Tobat itu adalah *kewajiban setiap orang yang beriman,* bukan kewajiban orang yang baru saja berbuat dosa.
Karena Alloh ta'ala berfirman :
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
_“Dan bertobatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman, agar kalian semuanya beruntung.”_ (QS. An Nuur: 31)
(lihat uraian penjelasan seperti di atas dalam kitab *Syarh Ushul min Ilmil Ushul* karya Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah, tentang pembahasan isi khutbatul hajah).
3. Ketahuilah pula....
Bahwa Robb kita adalah Robb yang Maha Luas Rahmat-Nya, *Dia menerima tobat dari hamba-hamba-Nya yang benar-benar mau bertobat kepada-Nya.*
Alloh ta’ala berfirman :
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ حَكِيمٌ
_“Dan seandainya bukan karena keutamaan dari Alloh kepada kalian dan kasih sayang-Nya (niscaya kalian akan binasa). Dan sesungguhnya Alloh Maha penerima taubat lagi Maha bijaksana.”_ (QS. An Nuur: 10)
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ
_“Sesungguhnya Robb-mu sangat luas ampunannya.”_ (QS. An Najm: 32)
Allah ta’ala juga berfirman :
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
_"Rahmat-Ku amat luas, meliputi segala sesuatu.”_ (QS. AlR A’raaf: 156)
Karena itu, *tidak boleh bagi seseorang berputus asa dari rahmat Alloh dan dari mendapatkan ampunan-Nya,* seberapa banyak pun dosanya.
Alloh ta'ala berfirman :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
_“Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Alloh. Sesungguhnya Alloh mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dialah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka kembalilah kepada Robb-mu dan berserah dirilah kepada-Nya, sebelum datangnya azab kemudian kalian tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan.”_ (QS. Az Zumar: 53-54)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda (yang artinya) :
_“Seandainya kalian berbuat dosa, sehingga tumpukan dosa itu setinggi langit, kemudian kalian benar-benar bertobat, niscaya Alloh akan menerima taubat kalian.”_ (HR *Ibnu Majah,* sanadnya shohih)
4. Apa keutamaan yang akan diraih bagi orang yang bertobat kepada Alloh itu ?
Keutamaannya banyak sekali, diantaranya adalah sebagai berikut :Bahwa, dengan sebab Tobat itu, maka *berbagai kejelekan atau dosa-dosa yang pernah kita lakukan itu, akan diganti dengan berbagai kebaikan dan pahala berupa ampunan yg sangat besar.*
Allah ta’ala berfirman :
وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحاً فَأُوْلَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
_“Dan barang siapa yang melakukan dosa-dosa, niscaya dia akan menemui pembalasannya. Akan dilipatgandakan siksa mereka pada hari kiamat, dan mereka akan kekal di dalamnya dalam keadaan terhina. Kecuali *orang-orang yang bertaubat dan beriman serta beramal sholih, maka mereka itulah orang-orang yang digantikan oleh Allah keburukan-keburukan mereka menjadi berbagai kebaikan.* Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_ (QS. Al Furqon: 68-70)
Dalam sebuah hadits yg shohih disebutkan :
عن أبي عبيدة بن عبد الله بن مسعود عن أبيه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( التَّائِبُ مِنْ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ )
Dari Abu Ubaidah bin Abdillah bin Mas'ud, dari bapaknya (yaitu *Abdulloh bin Mas'ud* rodhiyallohu anhu), dia berkata : "Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
*التَّائِبُ مِنْ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ*
_"Orang yang bertobat dari suatu dosa itu adalah seperti orang yang tidak berdosa (seperti orang yang tidak mempunyai dosa) !"_
Hadits ini, diriwayatkan oleh *Ibnu Majah* (no. 4250), Ath-Thobroni dalam *Al-Mu'jam Al-Kabir* (no. 10.281), dan Abu Nu'aim dalam *Hilyatul Auliya'* (4/210) dan Al-Baihaqi dalam *As-Sunan* (no. 20.561), dari jalan Abu Ubaidah bin Abdillah bin Mas'ud, dari ayahnya rodhiyallohu anhu.
Para perowi dalam hadits ini semuanya tsiqoh, kecuali bahwa Abu Ubaidah tidak mendengar hadits ini dari bapaknya (Abdulloh bin Mas'ud), sehingga hadits ini *munqothi'* (terputus sanadnya). Lihat pembahasannya dalam *Tahdzibut Tahdzib* (5/65).
Akan tetapi hadits ini mempunyai banyak syawahid (penguat), sehingga dari sinilah sebagian ulama ada yang *menghasankannya, dan ada pula yang menshohihkannya.*
Al-Hafidz Ibnu Hajar rohimahulloh dalam *Fathul Bari* (13/471) mengatakan : _"Sanadnya Hasan."_
Al-Imam Ibnu Muflih rohimahulloh dalam kitab *Al-Adab Asy-Syar'iyyah* (1/87) mengatakan : _"Para perowinya semuanya tsiqoh/terpercaya !"_
Al-Imam As-Sakhowi rohimahulloh dalam *Al-Maqoshidul Hasanah* (hal. 249) mengatakan : _"Para perowinya tsiqoh, bahkan Syaikh kami menghasankan hadits ini, yakni karena adanya penguat-penguatnya !"_
Al-Imam As-Suyuthi rohimahulloh juga menghasankannya dalam kitab *Al-Jami'ush Shoghir* (no. 3386), demikian pula Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rohimahulloh dalam *Shohih Al-Jami'is Shoghir* (no. 3008) dan juga Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rohimahulloh dalam *Majmu' Al-Fatawa* (10/314). Wallohu a'lamu bis showwab.
Demikianlah keadaan orang-orang yang bertobat dari dosa-dosanya itu. Ketika dia bertobat darinya, dan Alloh menerima tobatnya dan mengampuni dosa-dosanya, *keadaannya sama seperti orang-orang yg tidak mempunyai dosa.*
Tentunya, ini adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagi seseorang yang telah bertobat dari dosanya.
Karena itu, tidaklah keliru bila ada yang menyatakan *bahwa hari ketika seseorang bertobat dari dosa-dosanya itu adalah hari yang terbaik dan paling utama baginya*...
Seperti seseorang apabila dia baru dilahirkan oleh ibunya....masih bersih dan polos, tanpa dosa-dosa yang disandangnya.
Dan masih banyak keutamaan-keutamaan tobat yang lainnya.
Semoga Alloh ta'ala senantiasa memberikan taufiq-Nya kepada kita untuk selalu bertobat dari dosa-dosa, dan dijauhkan dari semua kejelekan dan dosa-dosa itu. Aamiin....
_Wallohu Waliyyul Muttaqiin..._
*Surabaya*, Ahad pagi yg sejuk, 25 Jumadil Akhir 1442 H / 7 Pebruari 2021 M
✍ Akhukum fillah, *Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby*
Silahkan joint pada channel telegram kami :
https://t.me/fawaidabuabdirrahmanAtau, untuk materi dakwah *BIMBINGAN MERAWAT JENASAH SESUAI SUNNAH*, silahkan joint di telegram kami :
https://t.me/merawatjenazah
Semoga bermanfaat bagi kita semuanya.
Komentar
Posting Komentar