YANG DITERIMA OLEH ALLAH (by Ust. Nuzul Dzikri)
YANG DITERIMA OLEH ALLAH
Imam An
Nawawi memulai disetiap bab diawali dengan ayat ayat Al Qur’an kemudian
dilanjutkan dengan hadits hadits Nabi Sholallahu alayhi wasallam.
Ikhlas secara bahasa (etimologi) artinya Murni,jernih,bersih.
Ikhlas secara istilah (terminologi)
adalah,
Syaikh Al Bis
bin Abissalam (dalam kitab Qaidul Ahkam) : Ketika seseorang mengerjakan ketaatan hanya menginginkan dan
mengharapkan wajah Allah
Syaikhul Islam
Imam Ahmad bin (Dalam kitab Al Istiqomah): Hati itu steril dari selain Allah
Ibnul
Qoyim (dalam kitab Madarijus Shalihin) : Menginginkan Allah semata dengan beribadah kepadaNya
Allah berfirman,
Padahal mereka tidak disuruh
kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Al Bayyinah:5)
Allah berfirman,
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu
benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa
yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah yang
mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (Al An Nahl:66)
Ikhlas
hanya menginginkan ridho Allah subhanahu wata’ala, steril dari mengharapkan
panggung dunia. Ketika kita tidak inginkan panggung dunia namun Allah berikannya
didunia itulah kabar gembira yang Allah percepat didunia.
Imam
nawawi ketika dipuji dengan sebutan Muhyiddin apa balasannya? Dia berkata “Aku
gak halalkan orang yg memberi gelar Muhidin kepadaku”.
Allah
berfirman pada surat Al Hajj : 37. Daging2 hewan Qurban tersebut yg
kita sembelih ketika idul adha tidak sampai kepada Allah namun yang sampai
adalah taqwa kita. Yang Allah terima adalah amal keikhlasan kita bukan sekedar
fisiknya. Orang
jaman dulu setelah menyembelih unta dia ciprat2kan darahnya ke ka,bah &
menggantungkan daging kurban tsb ke ka’bah. Darah dan daging iu tak akan sampai kepada
Allah. Yang akan sampai hanyalah keikhlasan & ketakwaan kalian. Bukan
sekedar fisik dan angka jika dilakukan tanpa taqwa dan keikhlasan tak ada
gunanya. Seberapapun uang yang kita keluarkan untuk mendapat pujian orang tak
akan pernah sampai. Dalam ayat ini menyimpulkan bagaimana memfokuskan amalan kita ini sampai ke Allah.
Bukankah keingnan para sahabat lebih baik dari pada orang lain? Jika ciprat2kan
darah kurban ke ka,bah & menggantungkan daging kurban tsb ke ka’bah adalah
sebuah pahala yang besar maka mereka lebih berhak. Ali bin Abi thalib Jadilah kalian orang2 yg
lebih fokus terhadap bagaimana amalan ini diterima Allah dibanding mengerjakan
amalan itu sendiri. Kawal amalan anda supaya syaithon tidak menyerang
kita melalui provokasinya yang
menginginkan kita ingin dipuji orang,ingin dapat panggung,ingin terkenal.
Orang2 yang amalannya diterima adalah orang
yang mengerjakan ibadahnya dengan taqwa, benar sesuai tuntunan Nabi Muhammad
Sholallahu alayhi wasallam & ikhlas. Abu darda mengatakan
“kalo aku bisa memastikan Allah menerima satu sholatku saja lebih aku cintai
daripada dunia dan seisinya”. Gak cukup dengan beramal namun harus bekarya
dengan ikhlas.
Allah
ingin kita hanya ingin mencari wajahNya. Ingatkah hadits nabi ketika menjelaskan
3 orang yang diazab di neraka? Bukankah mereka didunia bukanlah ahli maksiat? Bukanlah
mereka orang2 yang dianggap sholeh?
1.Yang meninggal
dikancah Jihad lalu ditanya untuk apa kau gunakan nikmatku? Dia jawab “Aku gunakan
untuk berjuang dijalanMu sampai mati syahid”, Allah jawab “Engkau Dusta,kau
gunakan nikmatku untuk dapat sebutan pahlawan”
2. Orang yg
mempelajari ilmu & pembaca Al Quran agar
dapat gelar Ustadz,kyai,ulama,Qori’
3. Para manusia
yang bersedekah namun berharap sebutan dermawan.
1dirham bisa mengalahkan 100rb dirham ,kalo parameternya
angka sungguh tidak adil apalagi bagi orang miskin tak ada harapan, namun kalahkan
mereka dengan keikhlasan.
Ringkasan Kajian Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri |
Serial Riyadush Shalihin | Live Streaming |19-04-2020 (05:30)
Komentar
Posting Komentar